Ironi Isu Ketahanan Pangan di Sumut, Hadian Tinjau Bendungan Rusak di Batu Bara Nyaris Membuat Sawah Warga Tidak Dapat Ditanami

Ironi Isu Ketahanan Pangan di Sumut, Hadian Tinjau Bendungan Rusak di Batu Bara Nyaris Membuat Sawah Warga Tidak Dapat Ditanami
Tinjauan Aleg DPRD Sumut Fraksi PKS, H. Ahmad Hadian, S.Pd.I., MAP. Ke Bendungan Sei Manggar, Desa Tanjung Muda, Kabupaten Batu Bara pada 7/6 lalu. Ahmad Hadian yang didampingi Wakil Ketua DPRD Kab. Batu Bara H. Rodial meninjau langsung bendungan yang diharapkan dapat mengaliri sawah masyarakat di 3 Kecamatan yakni Kec. Air Putih, Kec. Medang Deras dan Kec. Sei Suka.
“ Hari ini Alhamdulillah kami bisa langsung turun lapangan dan berdiskusi dengan petani soal tidak berfungsinya bendugan ini ” ujar Hadian pada wartawan.
Anggota DPRD Sumut yang berasal dari dapil Sumut 5 ( Kab Batu Bara, Kab. Asahan & Kota Tanjung Balai ) ini juga menemukan beberapa fakta yang ditemukan nya saat tinjauan langsung dan diskusi dengan para petani, yakni :
- Tidak berfungsi nya Dam pembagi air disebabkan aliran sungai sudah bergeser menjauh dari Dam, sehingga debit air yg menuju ke Dam pembagi jauh lebih minim.
- Sedimentasi yg sudah sangat parah di depan Dam hingga ke hilir sepanjang 7,5 KM akibatnya air sulit mengalir ke Dam dikarenakan dasar sungai didepan Dam sudah meninggi.
- Diperlukan normalisasi sungai dengan alat berat sepanjang 7,5 KM, namun terkendala regulasi dan rentan beririsan dengan aturan galian C.
- Perlu dibangun bendung pelimpahan disisi lain agar debit air bisa juga mengalir ke Dam pembagi.
- Eksekusi solusi, terhambat tumpang tindihnya kewenangan antara Balai Wilayah Sungai ( Pemerintah Pusat ) dengan Dinas PUPR Prov. Sumut.
Diketahui bahwa Bendungan Sei Manggar ini merupakan salah satu dari beberapa Bendungan yang tidak optimal fungsinya di Kabupaten Batu Bara, Padahal petani sudah mengalami krisis air selama 1 tahun terakhir untuk mengairi lahan mereka.
“ Total ada luas 4000 an hektar lebih, sawah rakyat terlantar tak bisa ditanami di Kecamatan Air Putih, Sei Suka dan Medang Deras. Sementara program Presiden Prabowo adalah Ketahanan dan Swasembada Pangan ” tegas Hadian yang merupakan aleg yang memiliki perhatian dalam dunia pertanian ini.
Hadian menjelaskan bahwa program swasembada pangan menjadi salah satu program strategis Presiden Prabowo dan sangat berbanding terbalik dengan kualitas infrastruktur pendukung yang ada, banyak infrastruktur yang rusak parah dan tak bisa dimanfaatkan untuk aktifitas pertanian.
“ Beberapa hari yang akan datang para petani dari 12 desa akan gotong royong secara swadaya utk mengalirkan air ke irigasi. Dalam waktu 2 pekan kedepan jika air tidak masuk juga, benih padi yg sdh siap semai bakal mubadzir” Tutup Hadian.